Kampus Azzaituna tunisia, pusat pendidikan dan peradaban di Tunisia Afrika Utara. (2011)

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • Disukai 0
  • Dibaca 73 Kali
Depan kampus Al Zaituna Tunisia Afrika Utara.

Perjalanan Mahasiswa Indonesia di Libya Saat Gejolak Perang 2011: Transit Bersejarah di Tunisia

Pada tahun 2011, pergolakan besar mengguncang Libya saat pemerintahan Muammar Qaddafi menghadapi gelombang protes dan kekacauan yang kemudian berkembang menjadi perang saudara. Situasi ini memicu ketidakstabilan di seluruh negeri, yang mengancam keamanan warga asing, termasuk mahasiswa Indonesia yang tengah menimba ilmu di berbagai universitas Libya, seperti Tripoli dan Benghazi. Pemerintah Indonesia segera mengambil langkah untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI), mengutamakan keselamatan dan pemulangan sementara mereka hingga keadaan dinyatakan aman kembali.

Evakuasi Mahasiswa Indonesia dan Transit di Tunisia

Evakuasi WNI, termasuk mahasiswa, berlangsung dengan cepat dan melibatkan perjalanan yang panjang menuju negara tetangga, Tunisia, sebagai tempat transit. Selama sekitar sembilan hari, kami menetap di ibu kota Tunisia, Tunis. Kegiatan mahasiswa diisi dengan berbagai program pendampingan dan bantuan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunisia. Selain itu, Dubes RI di Tunisia kala itu turut memberikan pengalaman berharga kepada para mahasiswa, yaitu kunjungan ke berbagai situs sejarah penting di kota Tunis, yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam dan budaya Afrika Utara.

Salah satu destinasi yang dikunjungi adalah Universitas Al-Zaytuna (kadang disebut Al-Zaytouna atau Az-Zaitunah), universitas tertua di Afrika dan salah satu pusat pendidikan Islam paling bersejarah di dunia. Perjalanan ini membuka wawasan baru bagi para mahasiswa tentang warisan keilmuan yang mendalam di kawasan tersebut, sekaligus menjadi kesempatan langka yang memperkaya pengalaman akademik dan spiritual mahasiswa.

Sejarah Singkat Universitas Al-Zaytuna, Pusat Keilmuan Islam Klasik di Tunisia

Universitas Al-Zaytuna, yang terletak di kota Tunis, merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di dunia yang didirikan pada tahun 737 Masehi. Kampus ini memiliki sejarah panjang sebagai pusat pembelajaran ilmu agama Islam, filsafat, hukum, dan sains yang menarik minat banyak ulama dan cendekiawan dari berbagai penjuru dunia Muslim. Nama Al-Zaytuna diambil dari pohon zaitun yang berada di sekitar area masjid tempat universitas ini berdiri.

Dalam sejarahnya, Al-Zaytuna bukan hanya menjadi tempat berkumpulnya para ulama terkemuka, tetapi juga menjadi pusat perdebatan ilmiah dan pengembangan pemikiran Islam. Pada masa pemerintahan dinasti-dinasti Islam di Afrika Utara, Al-Zaytuna berfungsi sebagai madrasah besar yang mengajarkan berbagai disiplin ilmu, dari tafsir Al-Qur'an dan hadis hingga matematika dan astronomi.

Pada era modern, Al-Zaytuna berkembang menjadi universitas yang lebih terstruktur dan formal, dan pada tahun 1956, setelah kemerdekaan Tunisia dari kolonial Prancis, Al-Zaytuna dijadikan universitas resmi yang dikelola negara. Kini, Universitas Al-Zaytuna masih menjadi tempat pembelajaran yang dihormati dalam bidang studi Islam dan hukum Syariah, serta memainkan peran penting dalam menjaga dan mengembangkan warisan intelektual Islam di Tunisia dan dunia Islam.