Pembagian jasad manusia ada 3 : hati, lisan dan anggota tubuh

قال بعض الحكماء: إن جسد ابن آدم ثلاثة أجزاء : فجزء منها قلبه، والثاني لسانه، والثالث الجوارح، وقد أكرم الله تعالى كل جزء بكرامة، فأكرم القلب بمعرفته وتوحيده، وأكرم اللسان بشهادة أن لا إله إلا الله وتلاوة كتابه، وأكرم الجوارح بالصلاة والصوم وسائر الطاعات، ووكل على كل جزء رقيبا وحفيظا، فتولى حفظ القلب بنفسه، فلا يعلم ما في ضمير العبد إلا الله، ووكل على لسانه الحفظة ، قال الله تعالى " ما يلفظ من قول إلا لديه رقيب عتيد ق.١٨ وسلط على الجوارح الأمر والنهي ثم إنه يريد من كل جزء وفاء، فوفاء القلب أن يثبت على الإيمان، وأن لا يحسد ولا يخون ولا يمكر، ووفاء اللسان أن لا يغتاب ولا يكذب ولا يتكلم بما لا يعنيه، ووفاء الجوارح أن لا يعصي الله تعالى ولا يؤذي أحدا من المسلمين، فمن وقع من القلب فهو منافق، ومن وقع من اللسان فهو كافر، ومن وقع من الجوارح فهو عاص
Jasad Manusia Terbagi Tiga: Hati, Lisan, dan Anggota Tubuh
Dalam Islam, jasad manusia tidak hanya tubuh fisik yang tampak saja, tetapi juga terdiri dari tiga komponen utama yakni : hati, lisan, dan anggota tubuh. Masing-masing bagian memiliki fungsi dan peran yang spesifik dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari, serta memiliki kemuliaan dan tanggung jawab yang ditetapkan oleh Allah SWT.
1. Hati: Dimuliakan dengan iman dan Ma'rifatullah
Hati manusia memiliki kedudukan istimewa karena di sinilah letaknya ma’rifat kepada Allah, yaitu pengetahuan dan pengenalan yang mendalam kepada-Nya. Hati yang sehat adalah hati yang dipenuhi oleh iman, keikhlasan, dan keinginan untuk taqorrub kepada Allah SWT. Rasulullah saw bersabda :
"إن الله لا ينظر إلى أجسادكم ولا إلى صوركم، ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم."
(رواه مسلم
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad dan rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian." (HR. Muslim)
Hati adalah pusat spiritualitas dan kesadaran manusia. Apabila hati rusak, maka seluruh perilaku manusia akan rusak. Oleh sebab itu, Rasulullah SAW mengingatkan dalam sebuah hadits:
ألا وإن في الجسد مضغة، إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله، ألا وهي القلب."
(رواه البخاري ومسلم)
Artinya "Dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh; jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati." (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah mengawasi hati langsung, karena hanya Allah yang mengetahui rahasia hati dan segala isi di dalamnya. Tidak ada yang bisa bersembunyi dari pengawasan-Nya, dan segala bentuk niat, kebaikan, dan kejahatan yang tersimpan di hati akan diketahui oleh-Nya.
2. Lisan: Dimuliakan dengan Syahadat dan Tilawah
Lisan memiliki keutamaan luar biasa karena ia adalah sarana untuk mengucapkan syahadat, kalimat tauhid yang menjadi dasar keimanan seorang Muslim. Selain itu, lisan juga dimuliakan dengan kemampuan untuk membaca dan menghafal ayat-ayat Al-Qur’an, berdzikir, dan menyeru kepada kebaikan.
Namun, lisan juga bisa menjadi sumber dosa yang besar. Oleh sebab itu, Allah mengutus malaikat yang selalu mengawasi dan mencatat setiap perkataan yang diucapkan oleh manusia. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
"مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ"
Artinya "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf: 18)
Kewajiban lisan adalah komitmen untuk tidak berdusta, tidak menggunjing, tidak memfitnah, dan tidak mengadu domba. Dosa-dosa lisan sering kali tampak ringan, namun dalam Islam, perkataan yang salah dapat mengantarkan seseorang kepada kebinasaan, bahkan kekufuran. Rasulullah SAW bersabda:
إنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ، لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ، لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ."
(رواه البخاري ومسلم)
Artinya "Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat (saja), yang mendatangkan ridha Allah, dia tidak mengira kalimat itu akan sampai pada kedudukan seperti itu. Lalu Allah mengangkat derajatnya karenanya. Dan sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat (saja), yang mendatangkan murka Allah, dia tidak mengira kalimat itu akan sampai pada kedudukan seperti itu. Lalu Allah mencampakkannya ke dalam neraka karenanya." (HR. Bukhari)
3. Anggota Tubuh: Dimuliakan dengan Ibadah Fisik
Selain hati dan lisan, anggota tubuh juga memiliki kemuliaan, terutama karena digunakan dalam berbagai bentuk ibadah fisik, seperti shalat, puasa, dan jihad. Ibadah-ibadah ini merupakan manifestasi nyata dari ketundukan kita kepada Allah SWT. Gerakan shalat, misalnya, tidak hanya sekadar rutinitas fisik, tetapi melambangkan penghormatan kita kepada Sang Pencipta.
Anggota tubuh juga berperan dalam menaati berbagai perintah dan larangan Allah. Setiap anggota tubuh harus komitmen dalam menjalankan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Tangan digunakan untuk bersedekah, kaki untuk berjalan menuju kebaikan, dan mata untuk melihat hal-hal yang diperbolehkan. Jika anggota tubuh ini digunakan untuk maksiat, maka ia juga akan menjadi sumber dosa.
Rasulullah SAW bersabda:
عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنَ النَّاسِ صَدَقَةٌ كُلُّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ: يُعِينُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَيَحْمِلُهَا عَلَيْهَا أَوْ يَرْفَعُ لَهَا عَلَيْهَا أَمْتِعَتَهُ صَدَقَةٌ، وَكَلِمَةٌ طَيِّبَةٌ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ خُطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلَاةِ صَدَقَةٌ، وَتُمِيطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ."
(رواه البخاري ومسلم
Artinya "Setiap sendi manusia wajib bersedekah setiap hari selama matahari terbit. Engkau mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Engkau membantu seseorang dengan hewan kendaraannya, lalu mengangkatkan barang ke atas kendaraannya atau mengangkatkan barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Ucapan yang baik adalah sedekah. Setiap langkah yang engkau tempuh untuk shalat adalah sedekah. Dan menyingkirkan gangguan dari jalan juga adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjagaan Allah terhadap Jasad Manusia
Allah SWT menetapkan pengawasan khusus untuk masing-masing bagian tubuh:
Terhadap hati, Allah mengawasi langsung. Allah SWT adalah satu-satunya yang tahu apa yang tersembunyi dalam hati manusia.
Terhadap lisan, Allah mengutus malaikat untuk mencatat setiap perkataan yang terucap.
Terhadap anggota tubuh, Allah menetapkan perintah dan larangan, agar manusia menjaga tubuhnya dari kemaksiatan dan menggunakannya untuk ketaatan.
Komitmen Manusia terhadap Amanah Jasad
Setiap bagian dari tubuh manusia memiliki tanggung jawab atau komitmen yang harus dipenuhi:
1. Komitmen hati adalah beriman tanpa kemunafikan, tanpa riya’, dan tanpa berkhianat.
2. Komitmen lisan adalah menjaga diri dari kebohongan, gunjingan, dan fitnah.
3. Komitmen anggota tubuh adalah menghindari kemaksiatan dan mematuhi perintah Allah.
Berdosa dengan hati bisa menyebabkan kemunafikan. Berdosa dengan lisan bisa membawa kepada kekufuran. Berdosa dengan anggota tubuh lainnya adalah kemaksiatan yang dapat mendatangkan azab Allah jika tidak segera bertaubat.
Kajian Kitab Tanbihul Ghofilin halaman 123.