Kedudukan Amal dalam Perjalanan Akhirat: Penjelasan dari Yazid Ar-Raqasyi dan Ka'b

Kitab Mukasyafatul qulub halaman 166-167
وقال يزيد الرقاشي بلغني أن الميت إذا وضع في قبره احتوشته أعماله ثم انطقها الله فقالت أيها العبد المنفرد في حفرته انقطع عنك الاخلاء والأهلون فلا أنيس لك اليوم عندنا
وقال كعب إذا وضع العبد الصالح في القبر احتوشته أعماله الصالحة الصلاة والصيام والزكاة والجهاد والصدقة قال فتجيء ملائكة العذاب من قبل رجليه فتقول الصلاة إليكم عنه فلا سبيل لكم عليه فقد أطال بي القيام لله عليهما فيأتونه من قبل رأسه يقول الصيام لا سبيل لكم عليه فقد أطال ظمأه لله في دار الدنيا فلا سبيل لكم عليه فيأتونه من قبل جسده فقال الحج والجهاد إليكم عنه فقد أنصب نفسه واتعب بدنه وحج وجاهد لله فلا سبيل لكم عليه قال فيأتونه من قبل يديه فتقول الصدقة كفوا عن صاحبي فكم من صدقة خرجت من هاتين اليدين هل وقعت في يد الله تعالى ابتغاء وجهه فلا سبيل لكم عليه؟ قال فيقال له هنيئا طبت حيا وطبت ميتا قال وتأتيه ملائكة الرحمة فتفرش له فراشا من الجنة. ودثارا من الجنة ويفسح له في قبره مد بصره ويؤتي بقنديل من الجنة فيستضيء بنوره إلى يوم يبعثه الله من قبره.
Penjelasan ;
Dalam kehidupan dunia yang fana ini, setiap manusia memiliki kesempatan untuk beramal sebagai bekal di akhirat. Yazid Ar-Raqasyi dan Ka'b bin Al-Ahbar, dua ulama salaf, menggambarkan dengan rinci bagaimana amal seorang hamba akan menjadi teman sejatinya di alam kubur. Narasi ini mengandung pesan penting tentang hubungan amal dan keselamatan akhirat.
Amal sebagai Teman Sejati di Alam Kubur
Yazid Ar-Raqasyi menyampaikan bahwa saat seorang mayit diletakkan di dalam kuburnya, amal-amalnya mengelilinginya. Allah memberikan kemampuan kepada amal-amal tersebut untuk berbicara. Amal itu berkata:
"Wahai hamba yang kini sendirian di liang lahatmu! Telah terputus darimu para sahabat dan keluarga. Maka, tidak ada lagi yang menjadi temanmu selain kami hari ini."
Ungkapan ini menyentuh inti kehidupan: hubungan manusia dengan amal lebih abadi dibandingkan dengan hubungan dengan keluarga, teman, atau harta benda. Ketika semua yang fana meninggalkannya, amal-amalnya tetap setia mendampinginya.
Perlindungan Amal Saleh terhadap Hamba
Ka'b bin Al-Ahbar menambahkan bahwa amal-amal saleh tidak hanya menemani, tetapi juga melindungi seorang mukmin dari azab kubur. Ia menjelaskan:
1. Shalat: Ketika malaikat azab mendatangi dari arah kaki, shalat berdiri sebagai pembela, berkata:
"Dia telah memanjangkan berdiri bersama aku (shalat) untuk Allah di atas kedua kakinya. Maka, kalian tidak punya jalan untuk menyentuhnya."
2. Puasa: Ketika malaikat mendatangi dari arah kepala, puasa berkata:
"Dia telah menahan hausnya untuk Allah di dunia. Maka, kalian tidak punya jalan terhadapnya."
3. Haji dan Jihad: Saat malaikat mendatangi dari arah tubuh, keduanya berkata:
"Dia telah melelahkan dirinya dan menguras tenaganya, berhaji, dan berjihad untuk Allah. Maka, kalian tidak punya jalan terhadapnya."
4. Sedekah: Ketika malaikat mendatangi dari arah tangan, sedekah berkata:
"Betapa banyak sedekah yang keluar dari kedua tangannya ini, yang diterima oleh Allah Ta'ala demi mengharap wajah-Nya. Maka, kalian tidak punya jalan terhadapnya."
Pahala dan Kemuliaan di Alam Kubur
Setelah amal melindunginya, hamba yang saleh menerima kabar gembira. Dikatakan kepadanya:
"Selamat, engkau telah baik hidupmu dan baik pula kematianmu."
Kemudian, malaikat rahmat datang membentangkan alas dari surga, selimut dari surga, dan meluaskan kuburnya sejauh pandangan mata. Sebuah pelita dari surga diberikan, menerangi kuburnya hingga hari kebangkitan.
Pelajaran yang Bisa Diambil
Kisah ini mengandung banyak hikmah yang relevan bagi kehidupan kita:
1. Prioritas Amal Saleh: Fokuskan kehidupan pada memperbanyak amal, seperti shalat, puasa, zakat, haji, jihad, dan sedekah.
2. Kesadaran akan Akhirat: Jadikan alam kubur sebagai pengingat bahwa bekal satu-satunya adalah amal perbuatan.
3. Pentingnya Konsistensi: Amal tidak hanya dilakukan sesekali, tetapi dengan konsistensi dan keikhlasan untuk Allah.
Penutup
Kisah dari Yazid Ar-Raqasyi dan Ka'b bin Al-Ahbar mengajarkan bahwa amal adalah sahabat sejati manusia. Dalam kesendirian alam kubur, amal akan menjadi pembela dan pelindung dari azab serta membawa kabar gembira tentang surga. Dengan memahami ini, kita diajak untuk memperbaiki amal dan niat dalam menjalani kehidupan, demi kebahagiaan abadi di akhirat.
Semoga Allah membimbing kita untuk selalu berbuat baik dan menjadikan amal-amal kita sebagai teman setia hingga akhir hayat.