Kenangan Tahun 1995: Awal Perjalanan Ilmu dan Dakwah

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • Disukai 8
  • Dibaca 787 Kali
Pengajian umum

Kenangan Tahun 1995: Awal Perjalanan Ilmu dan Dakwah

Pada tahun 1995, saat saya masih duduk di kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam Bermi, sebuah fase penting dalam hidup saya dimulai. Ayahanda tercinta, dengan visi mendidik dan mempersiapkan saya untuk melanjutkan perjuangannya, memerintahkan almarhum Haji Adnan Ibrahim untuk membimbing saya secara langsung. Di bawah arahan beliau, saya mempelajari ilmu agama melalui kitab kuning, khususnya ilmu nahwu dan sharaf.

Namun, pembelajaran saya tidak berhenti di ruang kelas atau kajian kitab. Haji Adnan Ibrahim juga membimbing saya untuk tampil memberikan ceramah di berbagai kesempatan. Setiap kali ada pengajian yang diadakan ayahanda atau acara besar Islam seperti Maulid Nabi, Isra Mi'raj, Nuzulul Qur'an, hingga acara ziarahan haji, saya pasti didorong untuk memberikan ceramah singkat. Meski usia saya masih belia, bimbingan dan dorongan dari beliau membuat saya berani berdiri di hadapan jamaah, menyampaikan pesan-pesan agama.

Keberanian dan kepercayaan diri ini ternyata memberikan kesan yang mendalam bagi para wali santri. Banyak di antara mereka yang memutuskan untuk memondokkan anak-anak mereka di Darussalam karena melihat penampilan saya saat itu. Hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi saya untuk terus belajar dan menanamkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap amanah dakwah.

Kebiasaan tampil di muka umum sejak kecil menjadi salah satu faktor penting yang membentuk karakter dan kepribadian saya. Saya belajar tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keberanian, keikhlasan, dan tanggung jawab dalam berdakwah. Alhamdulillah, ketika saatnya tiba bagi saya untuk melanjutkan perjuangan ayahanda, saya tidak merasa kaget atau canggung. Segala kebiasaan yang telah tertanam sejak kecil menjadi bekal yang sangat berharga untuk menjalani peran ini.

Semoga keberkahan ilmu dan bimbingan dari beliau-beliau yang telah mendahului kita menjadi amal jariyah yang terus mengalir hingga hari akhir. Aamiin.

Hikmah : 

1. Pentingnya Pendidikan Dini. Pendidikan agama dan bimbingan sejak kecil membentuk karakter dan keilmuan yang kokoh.

2. Peran Orang Tua. Orang tua yang visioner dapat menanamkan nilai-nilai luhur dan mempersiapkan anak untuk masa depan.

3. Keberanian dari Latihan. Kebiasaan tampil di depan umum sejak dini melatih keberanian dan kepercayaan diri dalam menyampaikan ilmu.

4. Guru Sebagai Pembimbing. Sosok guru yang tulus membimbing tidak hanya mendidik, tetapi juga membentuk kepribadian yang kuat.

5. Amal Jariyah yang Berkelanjutan. Ilmu yang diajarkan dan kebiasaan baik yang ditanamkan menjadi bekal amal yang terus mengalir manfaatnya.