Keutamaan Dzikir dan Majelis yang Mengingat Allah

وقال الحسن الذكر ذكران ذكر الله عز وجل بين نفسك و بين الله عز وجل ما أحسنه وأعظم أجره وأفضل من ذلك ذكر الله سبحانه عند ما حرم الله عز وجل. ويروي أن كل نفس تخرج من الدنيا عطشي إلا ذاكر الله عز وجل. وقال معاذ بن جبل رضي الله عنه ليس يتحسر أهل الجنة على شيء إلا على ساعة مرت بهم لم يذكروا الله فيها وقال رسول الله السلام ما جلس قوم مجلسا أن يذكرون الله عز وجل إلا حفت بهم الملائكة وغشيتهم الرحمة وذكرهم الله تعالى فيمن عنده وقال ما من قوم إجتمعوا يذكرون الله تعالى لا يريدون بذلك إلا وجهه إلا ناداهم مناد من السماء قوموا مغفورا لكم قد بدلت سيئاتكم حسنات. فقال ما قعد قوم مقعدا لم يذكر الله سبحانه وتعالى فيه ولم يصلوا على النبي إلا كان عليهم حسرة يوم القيامة وقال داوود إلهي إذا رأيتني أجاوز مجالس زاكرين إلى مجالس الغافلين فاكسر رجلي دونهم فإنها نعمة بها علي وقال المجلس الصالح. يكفر عن المؤمن الفي الف مجلس من مجالس السوء.
Penjelasan
Dzikir adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Amalan ini tidak hanya menghubungkan seorang hamba dengan Tuhannya, tetapi juga membawa ketenangan hati, keberkahan, dan pahala yang besar. Dalam beberapa atsar dari para sahabat dan sabda Rasulullah ﷺ, terdapat penjelasan tentang keutamaan dzikir dan dampaknya pada kehidupan seorang muslim.
Dua Macam Dzikir
Al-Hasan menyatakan bahwa dzikir itu ada dua jenis. Pertama, dzikir kepada Allah secara pribadi, antara seorang hamba dengan Tuhannya. Dzikir ini memiliki keindahan dan pahala yang luar biasa. Namun, ada jenis dzikir yang lebih utama, yaitu mengingat Allah di tengah godaan maksiat. Ketika seorang hamba mampu berdzikir dalam situasi yang penuh godaan, itu menunjukkan ketakwaan dan kesungguhan dalam menjaga hubungannya dengan Allah.
Tidak Ada Penyesalan di Surga, Kecuali...
Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu menyampaikan sebuah hal yang mengejutkan: penghuni surga tidak menyesali apa pun di sana kecuali waktu yang berlalu tanpa dzikir. Hal ini menunjukkan betapa berharganya dzikir dalam kehidupan dunia, karena ia adalah investasi abadi untuk kebahagiaan akhirat.
Majelis Dzikir: Rahmat dan Pengampunan
Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidaklah suatu kaum duduk bersama untuk berdzikir kepada Allah, kecuali malaikat mengelilingi mereka, rahmat Allah menaungi mereka, dan Allah menyebut mereka di hadapan para makhluk-Nya yang mulia." Majelis dzikir menjadi tempat berkumpulnya keberkahan, di mana para pesertanya mendapatkan pengampunan dosa, bahkan dosa-dosa mereka digantikan menjadi kebaikan.
Sebaliknya, majelis tanpa dzikir dan tanpa bershalawat kepada Nabi ﷺ akan menjadi sumber penyesalan di hari kiamat. Oleh karena itu, setiap pertemuan seharusnya dihiasi dengan mengingat Allah dan bershalawat agar majelis tersebut tidak menjadi beban bagi kita di akhirat.
Doa Nabi Dawud: Menghindari Majelis yang Lalai
Salah satu doa Nabi Dawud ‘alaihis salam adalah agar Allah mencegahnya menghadiri majelis orang-orang yang lalai. Ia bahkan meminta agar kakinya dipatahkan jika ia berusaha menuju majelis tersebut. Ini menunjukkan betapa pentingnya selektif dalam memilih lingkungan dan pertemanan, karena majelis yang buruk dapat mempengaruhi keimanan dan akhlak seseorang.
Majelis Saleh Menghapus Dosa
Sebuah majelis yang dipenuhi dengan dzikir dan kebaikan memiliki kekuatan luar biasa. Al-Hasan menyebutkan bahwa satu majelis saleh dapat menghapuskan dampak ribuan majelis buruk. Hal ini menjadi pengingat untuk senantiasa mencari teman dan lingkungan yang membawa kita lebih dekat kepada Allah.
Kesimpulan
Dzikir adalah ibadah sederhana namun memiliki dampak besar dalam kehidupan seorang muslim. Baik dilakukan sendiri maupun dalam sebuah majelis, dzikir mendekatkan seorang hamba kepada Tuhannya, memberikan ketenangan hati, dan menjadi sebab pengampunan dosa. Sebagai seorang muslim, kita perlu menjadikan dzikir sebagai bagian dari rutinitas harian kita dan berusaha menghadiri majelis-majelis yang mengingat Allah agar hidup kita senantiasa diberkahi.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa berdzikir dalam setiap keadaan.