Kondisi manusia di padang mahsyar yang harus di yakini

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • Disukai 0
  • Dibaca 606 Kali
Pengajian di masjid dasan geres tengah

Imam AlGhazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub 193 berkata :

وفي طبع الآدمي إنكار كل ما لم يأنس به ولو لم يشاهد الإنسان الحية وهي تمشي على بطنها كالبرق الخاطف لانكر تصور المشي على غير رجل والماشي بالرجل أيضا مستبعد عند من لم يشاهد ذلك فإياك أن تنكر شيئا من عجائب يوم القيامة لمخالفاته قياس ما في الدنيا فإنك لو لم تكن قد شاهدت عجائب الدنيا ثم عرضت عليك قبل المشاهد لكنت أشد إنكارا لها فاحضر في قلبك صورتك وأنت واقف عاريا مكشوفا ذليلا مدحورا متحيرا مبهوتا منتظرا لما يجري عليك من القضاء بالسعادة أو بالشقاء وأعظم هذه الحال فإنها عظيمة.

Teks ini mengajak kita memahami bahwa sifat manusia cenderung mengingkari atau sulit menerima hal-hal yang tidak lazim atau tidak biasa mereka lihat. Misalnya, jika seseorang belum pernah melihat ular yang dapat bergerak dengan cepat di atas perutnya tanpa kaki, mereka mungkin akan sulit membayangkan atau menganggapnya aneh. Begitu juga dengan hal-hal lain di dunia ini yang sebelumnya dianggap mustahil sampai seseorang benar-benar menyaksikannya.

Makna Utama dalam Konteks Hari Kiamat:

1. Keterbatasan Akal Manusia:

Apa yang terjadi di hari kiamat mungkin sulit dibayangkan manusia karena berbeda dari pengalaman dan pemahaman mereka di dunia. Pada hari itu, ada banyak peristiwa luar biasa yang tidak sesuai dengan logika atau kebiasaan manusia di dunia. Mengingat hari kiamat adalah sesuatu yang memerlukan keimanan yang kuat, bukan hanya bergantung pada akal semata.

2. Peringatan agar Tidak Menolak Keajaiban hari kiamat

Sesungguhnya manusia di ingatkan agar tidak menolak atau mengingkari keajaiban-keajaiban hari kiamat hanya karena mereka tidak pernah melihat atau mengalaminya di dunia. Sebagaimana manusia dapat menerima banyak keajaiban dunia yang awalnya terasa mustahil, demikian juga kita harus mempercayai keajaiban hari kiamat.

3. Penggambaran Keadaan Hari Kiamat

Teks ini menampilkan gambaran perasaan manusia pada hari kiamat mereka akan berdiri dalam keadaan telanjang, tanpa apa-apa yang bisa menutupi atau melindungi. Pada saat itu, semua manusia dalam keadaan hina, kebingungan, dan ketakutan, menunggu keputusan apakah mereka akan bahagia atau sengsara. Ini adalah penggambaran tentang betapa genting dan dahsyatnya suasana pada hari kiamat.

4. Keadaan Manusia yang Penuh Ketidakpastian

Di akhir teks, digambarkan bahwa manusia di hari kiamat akan berada dalam kondisi sangat tidak berdaya, merasa hina dan tidak ada yang bisa diandalkan selain keputusan dari Allah SWT.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, teks ini mengajak pembacanya untuk mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat dengan cara memperkuat iman kepada hal-hal ghaib, termasuk segala keajaiban dan kekuatan Allah yang akan terwujud di hari pembalasan tersebut.