"Mencegah Kebangkrutan Amal: Menjaga Hak Sesama untuk Kebahagiaan Dunia dan Akhirat"

Hadis Muflis: Makna dan Pelajaran Penting Bagi Setiap Muslim
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali mendengar istilah muflis, yang dalam bahasa Arab berarti "orang yang bangkrut" atau "paling merugi." Dalam konteks Islam, istilah ini memiliki makna yang lebih dalam dan dijelaskan dalam sebuah hadis yang sangat populer. Hadis tentang muflis menyampaikan pesan penting bagi umat Muslim untuk senantiasa berhati-hati terhadap amal perbuatan mereka, khususnya dalam menjaga hak orang lain.
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال "أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ؟" قَالُوا: الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ. فَقَالَ: "إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ."
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabatnya: "Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu? Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya uang atau harta.”
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala salat, puasa, dan zakat. Namun dia juga datang dalam keadaan membawa dosa karena pernah mencela orang lain, menuduh orang lain, memakan harta orang lain, menumpahkan darah orang lain, dan memukul orang lain. Maka diambilah pahala amal kebaikannya, lalu diberikan kepada orang-orang yang dizaliminya. Jika pahala kebaikannya sudah habis sebelum terlunasi dosa-dosanya, maka dosa orang-orang yang dizalimi itu dipikulkan kepadanya. Setelah itu, dia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)
Makna Hadis Muflis
Hadis ini menunjukkan bahwa orang yang benar-benar bangkrut dalam pandangan Islam bukanlah orang yang kehilangan harta benda duniawi, melainkan orang yang tidak memiliki keuntungan amal di akhirat akibat perilaku buruknya terhadap sesama. Dalam konteks akhirat, keuntungan atau "harta" utama adalah amal saleh, seperti salat, puasa, dan zakat. Namun, semua itu bisa menjadi sia-sia jika seorang Muslim tidak menjaga hubungan baik dengan sesama.
Hadis ini memperingatkan kita bahwa ibadah ritual semata tidak cukup jika tidak diiringi dengan menjaga hak-hak orang lain dan menghindari perbuatan buruk. Rasulullah SAW menyebut bahwa mereka yang menyakiti orang lain akan kehilangan pahala amalnya untuk membayar kerugian orang yang mereka zalimi. Bahkan, jika pahala amalnya habis, dosa orang yang dizaliminya akan ditimpakan kepada mereka.
Hikmah dari Hadis ini
1. Menjaga Hak Orang Lain Sama Pentingnya dengan Ibadah Pribadi
Islam mengajarkan keseimbangan antara ibadah ritual (hablum minallah) dan menjaga hubungan baik dengan sesama manusia (hablum minannas). Hadis ini mengingatkan kita bahwa meskipun kita melakukan banyak ibadah, hal tersebut tidak akan memberi manfaat jika kita mengabaikan hak-hak orang lain.
2. Menghindari Perbuatan Zalim
Rasulullah SAW menyebut berbagai bentuk perbuatan zalim, seperti mencela, menuduh, merampas harta, dan menyakiti orang lain. Setiap Muslim diperintahkan untuk menghindari perbuatan-perbuatan ini, karena setiap bentuk penindasan akan dibalas dengan pahala amal kita di akhirat kelak.
3. Pentingnya Menjaga Lisan dan Tindakan
Sebagaimana sabda Nabi SAW, setiap perkataan atau tindakan yang kita lakukan terhadap orang lain bisa menjadi sebab bagi kita kehilangan pahala. Oleh karena itu, menjaga lisan dan tindakan adalah hal yang penting agar kita tidak menjadi muflis di hari kiamat.
4. Dosa Sosial Lebih Berat di Akhirat
Dalam hadis ini, dosa-dosa sosial yang berdampak pada orang lain memiliki konsekuensi yang lebih berat. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan hak orang lain. Di akhirat nanti, dosa yang terkait dengan hak-hak sosial atau kedzaliman kepada sesama manusia akan dimintakan pertanggungjawabannya secara langsung.
Refleksi untuk Kehidupan Sehari-hari
Hadis muflis mengajarkan kepada kita pentingnya introspeksi diri dalam menjaga hubungan baik dengan orang lain. Setiap tindakan yang kita lakukan terhadap sesama bisa menjadi kunci keselamatan atau kebangkrutan kita di akhirat kelak. Hendaknya kita selalu menjaga tutur kata, menghindari prasangka buruk, serta berusaha menolong dan memberikan hak kepada orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, hadis ini bisa menjadi pengingat agar kita senantiasa berhati-hati dalam bersikap dan mengutamakan nilai-nilai akhlak mulia.