Menjaga Shalat: Cahaya, Bukti, dan Keselamatan di Hari Kiamat

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • Disukai 0
  • Dibaca 519 Kali
Pengajian kitab mukasyafatul qulub

Shalat merupakan rukun Islam yang menjadi tiang agama. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ mengingatkan betapa pentingnya menjaga shalat. Beliau bersabda:

ان النبي ذكر الصلاة يوما فقال من حافظ عليها كانت له نورا وبرهانا ونجاة يوم القيامة ومن لم يحافظ عليها لم يكن له نور ولا برهانا ولا نجاة وكان يوم القيامة مع قارون وفرعون وهمان وابي بن خلف.

"Barang siapa yang menjaga shalat, maka shalat itu akan menjadi cahaya, bukti (pembela), dan keselamatan baginya pada hari kiamat. Dan barang siapa yang tidak menjaga shalat, maka dia tidak akan mendapatkan cahaya, bukti, dan keselamatan, serta pada hari kiamat ia akan dikumpulkan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf."

Hadis ini mengandung pesan mendalam tentang kedudukan shalat sebagai amalan yang akan menjadi pelita dalam kegelapan hari kiamat, pembela di hadapan Allah, dan penyelamat dari siksa-Nya. Namun, bagi orang yang melalaikan shalat, ia akan kehilangan ketiga keutamaan tersebut dan menghadapi nasib yang sangat buruk.

Dampak Meninggalkan Shalat

Sebagian ulama menjelaskan bahwa orang yang meninggalkan shalat akan dikumpulkan bersama tokoh-tokoh yang sangat buruk pada hari kiamat. Hal ini disebabkan karena ia menyerupai mereka dalam kesibukan dunia yang melalaikan kewajiban kepada Allah:

1. Qarun

Jika seseorang meninggalkan shalat karena sibuk dengan hartanya, ia menyerupai Qarun. Qarun dikenal sebagai figur yang tenggelam dalam kekayaan, sehingga ia lupa bersyukur kepada Allah.

2. Fir’aun

Jika shalat ditinggalkan karena kesibukan dengan kekuasaan, maka orang tersebut menyerupai Fir’aun. Fir’aun adalah simbol keangkuhan dan penolakan terhadap kebenaran karena merasa memiliki otoritas tertinggi.

3. Haman

Haman adalah menteri kepercayaan Fir’aun. Jika seseorang melalaikan shalat karena jabatannya, maka ia menyerupai Haman yang sibuk dengan kedudukannya hingga melupakan Allah.

4. Ubay bin Khalaf

Ubay bin Khalaf merupakan seorang pedagang kafir Quraisy yang sibuk dengan urusan duniawi dan perdagangannya. Orang yang meninggalkan shalat karena perdagangan menyerupai Ubay bin Khalaf.

Pentingnya Menjaga Shalat

Shalat bukan hanya ibadah yang wajib, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam shalat terdapat hubungan langsung antara hamba dan Tuhannya, sebagaimana firman Allah:

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِي

 "Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku." (QS. Thaha: 14)

Shalat juga menjadi pembeda utama antara seorang Muslim dan kafir. Rasulullah ﷺ bersabda:


"Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat; barang siapa yang meninggalkannya, maka ia telah kafir." (HR. Tirmidzi)

Refleksi bagi Kita

Hadis tentang orang yang meninggalkan shalat ini seharusnya menjadi renungan bagi setiap Muslim. Kesibukan dunia sering kali menjadi alasan utama seseorang melalaikan kewajiban shalat. Padahal, dunia hanyalah sementara, sedangkan akhirat adalah kehidupan abadi yang harus dipersiapkan dengan amal.

Menjaga shalat berarti menjaga hubungan kita dengan Allah. Shalat adalah cahaya yang akan menerangi jalan menuju surga, bukti amal di hadapan Allah, dan penyelamat dari api neraka. Maka, jangan sampai kita termasuk dalam golongan yang merugi di hari kiamat.

Kesimpulan

Melalaikan shalat bukanlah perkara ringan. Selain kehilangan keutamaan shalat, orang yang meninggalkan shalat akan menghadapi azab yang sangat pedih dan dikumpulkan bersama tokoh-tokoh yang hina di hari kiamat. Mari kita jadikan shalat sebagai prioritas utama dalam hidup, agar kita mendapatkan cahaya, bukti, dan keselamatan di hari pembalasan nanti.

إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ

"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar." (QS. Al-Ankabut: 45).