Perayaan Maulid di Libya: Tradisi Mewah yang Mempererat Dunia Islam (2010)

Perayaan Maulid di Libya: Tradisi Mewah yang Mempererat Dunia Islam
Libya memiliki tradisi unik dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW yang tidak hanya berpusat pada keagungan Nabi, tetapi juga menampilkan kemewahan dan keramahan yang difasilitasi langsung oleh pemerintah. Setiap tahunnya, acara Maulid di Libya dipenuhi dengan kegiatan yang luar biasa, mulai dari lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat internasional hingga pertemuan besar yang mengundang ribuan ulama dari seluruh dunia Islam. Acara ini menunjukkan bagaimana Libya merayakan Maulid dengan cara yang jarang terlihat di negara lain.
Sebagai mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Libya, kami mendapat kehormatan untuk turut serta dalam perayaan besar ini. Pemerintah mencatat data kami dan memfasilitasi seluruh perjalanan dan akomodasi demi memastikan kami bisa menghadiri acara tersebut. Tahun itu, lokasi acara diadakan di wilayah Benghazi, yang memiliki sejarah penting sebagai titik awal dari gejolak yang menggulingkan Muammar Qadhafi pada tahun 2011. Benghazi, dengan latar sejarahnya yang dalam, menjadi tempat simbolis untuk merayakan persatuan dunia Islam dalam suasana penuh khidmat.
Perjalanan ke Benghazi dimulai setelah sholat subuh. Puluhan bus berjajar siap mengantarkan kami, mahasiswa dari berbagai negara, menuju lokasi acara yang berjarak sangat jauh. Setelah perjalanan panjang, kami tiba di Benghazi dan disambut dengan fasilitas akomodasi yang memadai. Kami ditempatkan di hotel-hotel, dan kebetulan kami tinggal di hotel dekat pantai yang menawarkan pemandangan yang menyejukkan di tengah persiapan untuk acara besar.
Puncak dari perayaan Maulid ini adalah momen yang paling dinantikan: pidato tunggal Muammar Qadhafi. Pidato Qadhafi memiliki aura yang kharismatik dan berkesan bagi banyak orang, terutama dalam suasana yang dikelilingi oleh tokoh-tokoh Islam dari seluruh dunia. Selain itu, kami mendapat kesempatan langka untuk sholat Magrib berjamaah yang dipimpin langsung oleh Qadhafi, menciptakan suasana kekhusyukan yang mendalam dan tak terlupakan.
Setelah dua hari penuh di Benghazi, keesokan harinya kami dipulangkan ke asrama untuk kembali melanjutkan kegiatan akademis. Acara Maulid yang digelar Libya ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga menjadi jembatan penting dalam membangun persaudaraan lintas negara dan memperkuat ikatan di antara umat Islam. Perayaan megah ini tak sekadar acara tahunan, tetapi mencerminkan nilai persatuan dan kebanggaan dalam menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.