Permohonan penghuni neraka yang Tertolak : Renungan dari Perkataan Muhammad bin Ka'ab

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • Disukai 0
  • Dibaca 466 Kali
Pengajian di Masjid Pesongoran kuripan utara

Puncak Penyesalan Orang-Orang yang Dihukum di Neraka: 

قال محمد بن كعب لأهل النار خمس دعوات يجيبهم الله عز وجل في اربعة وإذا كانت الخامسة لم يتكلموا بعدها أبدا . يقولون رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِّنْ سَبِيل

؟ فيقول الله تعالى مجيبا لهم ذٰلِكُمْ بِاَنَّهٗٓ اِذَا دُعِيَ اللّٰهُ وَحْده كَفَرْتُمْۚ وَاِنْ يُّشْرَكْ بِهٖ تُؤْمِنُوْا ۗفَالْحُكْمُ لِلّٰهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيْرِ ثم يقولوا ربنا أبصرنا وسمعنا فارجعنا نعمل صالحا. فيجيبهم الله تعالى أو لم تكونوا أقسمتم من قبل ما لكم من زوال. ويقولون رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا غَيْرَ ٱلَّذِى كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا۟ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ ثم يقولون رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَاۤلِّيْنَ. رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا مِنْهَا فَاِنْ عُدْنَا فَاِنَّا ظٰلِمُوْنَ .فيجيبهم الله اخسؤوا فيها ولا تكلمون. فلا يتكلمون بعدها أبدا ذلك غاية شدة العذاب.

Neraka adalah tempat bagi mereka yang mengingkari Allah dan menolak kebenaran selama hidupnya. Dalam penuturan Muhammad bin Ka'b, seorang ulama terdahulu, terdapat lima doa yang dipanjatkan oleh para penghuni neraka, yang masing-masing menggambarkan penyesalan, permohonan ampun, dan keinginan mereka untuk keluar dari siksa abadi. Allah menjawab empat permintaan pertama mereka, tetapi pada doa kelima, jawaban Allah membawa mereka pada kebisuan abadi, yang merupakan puncak dari siksaan neraka. Berikut adalah urutan doa dan jawaban Allah yang penuh makna tersebut.

1. Doa Pertama: Memohon Jalan Keluar

Para penghuni neraka berkata:

رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَىٰ خُرُوجٍ مِّن سَبِيلٍۢ؟

"Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan menghidupkan kami dua kali, maka kami mengakui dosa-dosa kami, adakah jalan keluar bagi kami?" ( QS. Al Mukmin : 11)

Permohonan ini adalah wujud penyesalan mereka. Dua kali mati dan hidup merujuk pada kematian di dunia, dihidupkan kembali di akhirat, dan harapan bahwa Allah akan memberikan kesempatan ketiga. Mereka berharap untuk keluar dari neraka agar bisa memperbaiki kesalahan mereka. Namun, Allah menjawab dengan tegas:

ذٰلِكُمْ بِأَنَّهُۥٓ إِذَا دُعِىَ ٱللَّهُ وَحْدَهُۥ كَفَرْتُمْۖ وَإِن يُشْرَكْ بِهِۦ تُؤْمِنُوا۟ۚ فَٱلْحُكْمُ لِلَّهِ ٱلْعَلِىِّ ٱلْكَبِيرِ

"Itulah karena ketika Allah saja dipanggil, kalian mengingkarinya, dan jika ada penyekutuan dengan-Nya, kalian beriman. Maka keputusan adalah milik Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." ( QS. Al Mukmin 12 )

Jawaban ini menunjukkan bahwa penyebab utama mereka berada di neraka adalah karena kemusyrikan dan kekafiran, yang mereka lakukan dengan sadar selama di dunia.

2. Doa Kedua: Meminta Dikembalikan ke Dunia

Para penghuni neraka kemudian melanjutkan permohonannya:

رَبَّنَآ أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَٱرْجِعْنَا نَعْمَلْ صَـٰلِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ

"Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikan kami agar kami dapat beramal shaleh.( QS. Assajdah 12)

Doa ini berisi harapan untuk dihidupkan kembali agar dapat menjalani hidup yang lebih baik dengan amal yang saleh. Mereka kini memahami kebenaran yang dulu mereka ingkari. Allah menjawab:

أَوَلَمْ تَكُونُوا۟ أَقْسَمْتُم مِّن قَبْلُ مَا لَكُم مِّن زَوَالٍ

"Apakah kalian tidak pernah bersumpah sebelumnya bahwa kalian tidak akan kembali (ke jalan yang benar)?" (Qs. Ibrahim: 44)

Jawaban ini menunjukkan bahwa Allah telah memberikan kesempatan, tetapi mereka mengabaikannya. Mereka bahkan bersumpah untuk tidak akan kembali kepada Allah, yang menunjukkan keangkuhan mereka saat di dunia.

3. Doa Ketiga: Meminta Kesempatan Berbuat Amal Saleh

Mereka kembali berdoa:

رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا غَيْرَ ٱلَّذِى كُنَّا نَعْمَلُ ۚ 

 "Ya Tuhan kami, keluarkan kami untuk melakukan amal shaleh selain yang kami lakukan sebelumnya."

Allah menjawab doa mereka dengan mengingatkan:

أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا۟ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ

 "Bukankah Kami telah memberi kalian umur yang cukup panjang sehingga orang yang ingin ingat dapat mengambil pelajaran, dan datanglah kepada kalian pemberi peringatan? Maka rasakanlah azab, dan tidak ada bagi orang-orang zalim yang dapat menolong." ( QS. Al Fathir : 37)

Jawaban Allah ini menunjukkan bahwa mereka sebenarnya telah memiliki waktu yang cukup untuk bertobat dan memperbaiki diri. Mereka juga telah menerima peringatan dari para nabi dan orang-orang yang saleh, namun tetap memilih untuk mengabaikannya.

4. Doa Keempat: Mengakui Kesalahan dan Memohon Kasih Sayang

Pada permohonan berikutnya, mereka berkata:

قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَالِّينَ

"Ya Tuhan kami, kesulitan dan keburukan telah menimpa kami dan kami adalah kaum yang sesat." ( QS ALMUKMINUN 104). 

Dalam doa ini, mereka mengakui bahwa mereka berada dalam kesesatan dan meminta belas kasihan Allah. Namun, pada titik ini, keputusan Allah sudah final. Mereka diminta untuk menghadapi akibat dari pilihan yang mereka buat sendiri.

5. Doa Kelima: Permohonan Terakhir yang Mendapat Jawaban Abadi

Akhirnya, mereka memohon lagi:

رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَٰلِمُونَ

"Ya Tuhan kami, keluarkan kami dari neraka, jika kami kembali (berbuat dosa), maka sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim." ( QS Almu'minun 107).

Mereka berjanji tidak akan mengulangi kesalahan mereka lagi. Namun, Allah menjawab mereka dengan firman yang keras:

قَالَ ٱخْسَـُٔوا۟ فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونِ

"Diamlah di dalamnya, dan jangan berbicara lagi!" (Almu'minun : 108)

Jawaban ini menandai akhir dari seluruh permohonan mereka. Setelah ini, para penghuni neraka tidak lagi diizinkan berbicara atau memohon. Mereka tidak akan pernah bisa berbicara untuk mengajukan permohonan apapun lagi. Inilah puncak dari penderitaan yang mereka rasakan, ketika mereka tidak lagi diberi kesempatan untuk berbicara, apalagi berharap untuk keluar dari neraka.