Relativitas Waktu dan Perasaan Manusia

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • Disukai 0
  • Dibaca 527 Kali
Pengajian di masjid bangket gawah loteng


إِنَّ اللَّيَالِيَ لِلْأَنَامِ مَنَاهِلُ. تَطْوِي وَتَنْشُرُ دُونَهَا الْأَعْمَارُ. فَقِصَارُهُنَّ مَعَ الْهُمُومِ طَوِيلَةٌ. وَطِوَالُهُنَّ مَعَ السُّرُورِ قِصَارٌ.

Terjemahan:

1. "Sesungguhnya malam-malam bagi manusia adalah bagaikan mata air."

2. "Ia melipat dan menyebarkan usia manusia."

3. "Malam yang pendek terasa panjang ketika diiringi kesedihan."

4. "Dan malam yang panjang terasa pendek ketika disertai kebahagiaan."

Penjelasan:

Syair ini mengandung renungan filosofis tentang waktu dan bagaimana perasaan manusia mempengaruhi persepsi terhadapnya. Berikut penjelasan dari setiap baris:

1. "Sesungguhnya malam-malam bagi manusia adalah bagaikan mata air":

Malam diumpamakan sebagai sumber kehidupan (mata air), karena malam memberikan waktu istirahat, ketenangan, dan kesempatan untuk merenung.

2. "Ia melipat dan menyebarkan usia manusia":

Malam dan waktu pada umumnya adalah media di mana usia manusia berlalu. Setiap malam yang dilalui mendekatkan manusia pada akhir hayatnya, melipat hari yang sudah berlalu dan menyebarkan hari-hari yang baru.

3. "Malam yang pendek terasa panjang ketika diiringi kesedihan":

Ketika seseorang diliputi kesedihan atau kekhawatiran, waktu terasa berjalan sangat lambat. Bahkan malam yang sebenarnya singkat pun terasa sangat panjang.

4. "Dan malam yang panjang terasa pendek ketika disertai kebahagiaan":

Sebaliknya, ketika seseorang merasakan kebahagiaan atau kesenangan, waktu terasa cepat berlalu. Malam yang sebenarnya panjang pun terasa sangat singkat.

Hikmah dan Pesan Moral:

1. Persepsi terhadap waktu:

Waktu adalah relatif; bagaimana kita merasakannya tergantung pada suasana hati dan kondisi batin kita.

2. Hargai setiap momen

Baik dalam kebahagiaan maupun kesedihan, waktu adalah aset yang tak tergantikan. Menghargai waktu berarti memanfaatkannya sebaik mungkin.

3. Kesadaran akan fana-nya hidup

Setiap malam yang berlalu membawa kita semakin dekat pada akhir kehidupan, sehingga penting untuk selalu mengingat Allah dan berbuat kebaikan.

4. Kesabaran dalam kesulitan

Malam yang terasa panjang karena kesedihan mengajarkan manusia untuk bersabar, karena ia akan berlalu dan digantikan dengan kebahagiaan.

Syair ini mengajak kita untuk merenungkan waktu, menghargainya, dan menjalani hidup dengan penuh makna.