Sakaratul Maut: Ujian Terakhir yang Menentukan Derajat

Pengajian di masjid jami' hidayatul mukhtar kuripan

Mukasyafatul qulub hal.163

وعن زيد بن أسلم عن أبيه قال إذا بقى على المؤمن من درجاته شيء لم يبلغها بعلمه شدد عليه الموت ليبلغ بسكرات الموت وكربه درجته في الجنة واذا كان الكافر معروف لم يجز به هون عليه في الموت ليستكمل ثواب معروفه فيصير إلى النار. وعن

بعضهم أنه كان يسأل كثيراً من المرضى كيف تجدون الموت فلما مرض قيل له فأنت

كيف تجده فقال كأن السموات مطبقة على الأرض وكأن نفسي يخرج من ثقب إبرة

وقال : موت ألفجأة راحة المؤمن وأسف على الفاجر .

وروى عن مكحول عن النبي أنه قال : لو أن شعرة من شعر الميت وضعت على أهل السموات والأرض لماتوا بإذن الله تعالى لأن في كل شعرة الموت ولا يقع الموت بشيء إلا مات

ويروى لو أن قطرة من ألم الموت وضعت على جبال الدنيا كلها لذابت وروي أن إبراهيم عليه السلام لما مات قال الله تعالى له كيف وجدت الموت يا خليلي قال كسفود جعل في صرف رطب تم جذب فقال أما أنا قد هونا عليك .

وروى عن موسى عليه السلام أنه لما صارت روحه إلى الله تعالى قال له ربه : يا موسى كيف وجدت الموتى؟ قال وجدت نفسي كالعصفور حين يقلي على المقلي لا يموت فيستريح و لا ينجو فيطير.

Penjelasan

Kematian adalah fase terakhir perjalanan hidup manusia di dunia. Dalam Islam, sakaratul maut bukan hanya sekadar proses meninggalkan dunia, tetapi juga ujian yang menentukan derajat seseorang di akhirat. Dalam beberapa riwayat, dijelaskan betapa dahsyatnya sakaratul maut, baik bagi seorang mukmin maupun kafir. Artikel ini akan membahas hikmah di balik proses sakaratul maut dan pelajaran yang dapat kita ambil darinya.

Sakaratul Maut bagi Mukmin dan Kafir

Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam, Rasulullah ﷺ bersabda bahwa jika seorang mukmin memiliki derajat di surga yang belum tercapai melalui amalnya, maka kematian diperberat baginya melalui sakaratul maut. Hal ini adalah bentuk kasih sayang Allah, yang memberikan kesempatan kepada mukmin untuk mencapai kedudukannya di surga. Sebaliknya, bagi seorang kafir yang memiliki amal baik, kematian diringankan baginya untuk menyempurnakan balasan atas kebaikan yang dilakukannya sebelum akhirnya ia masuk neraka.

Kesaksian Para Ulama tentang Dahsyatnya Kematian

Dalam sebuah riwayat, seorang ulama yang sering bertanya kepada orang sakit tentang rasa kematian akhirnya merasakannya sendiri. Ia menggambarkan sakaratul maut seperti langit menekan bumi, sementara jiwanya seakan keluar dari lubang jarum. Kematian, baginya, adalah pengalaman yang menekan jiwa dan raga secara luar biasa.

Hal serupa juga digambarkan dalam hadis lain. Nabi ﷺ menjelaskan bahwa sehelai rambut orang mati, jika diletakkan pada penghuni langit dan bumi, dapat menyebabkan mereka mati karena dahsyatnya kematian yang terkandung di dalamnya. Bahkan setetes rasa sakit dari kematian saja mampu melumerkan seluruh gunung di dunia.

Pengalaman Para Nabi dalam Menghadapi Kematian

Bahkan para nabi yang mulia pun merasakan beratnya sakaratul maut. Nabi Ibrahim 'alaihis-salam menggambarkannya seperti besi panas yang dimasukkan ke dalam kapas basah lalu ditarik. Meskipun demikian, Allah mengingatkan bahwa Ia telah meringankan proses tersebut bagi Nabi Ibrahim.

Nabi Musa 'alaihis-salam juga merasakan hal serupa. Ia mengungkapkan bahwa kematian seperti burung yang dipanggang di atas wajan; ia tidak mati sehingga tenang, tetapi tidak juga bisa bebas untuk terbang. Hal ini menunjukkan bahwa sakaratul maut adalah ujian yang sangat berat, bahkan untuk para nabi sekalipun.

Pelajaran yang Dapat Diambil

1. Persiapan Diri

Sakaratul maut mengajarkan kita untuk senantiasa mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan amal saleh. Setiap amal baik yang kita lakukan menjadi bekal untuk meringankan sakaratul maut dan memperoleh derajat tinggi di surga.

2. Kesabaran dalam Ujian

Bagi seorang mukmin, ujian berat yang dihadapi, termasuk sakaratul maut, adalah cara Allah untuk meningkatkan derajat mereka. Oleh karena itu, kesabaran dalam menghadapi kesulitan hidup adalah kunci menuju keridhaan Allah.

3. Keadilan Allah

Allah Maha Adil dalam membalas setiap amal manusia. Bahkan kebaikan kecil yang dilakukan oleh seorang kafir pun tetap diberi balasan sebelum ia memasuki neraka. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada amal yang sia-sia di sisi-Nya.