Selimut Pink: Barang kesayangan Aisyah Himmatul Ulya

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • Disukai 0
  • Dibaca 27 Kali
Bersama selimut kesayangan

Selimut Pink: Kenangan Manis Aisyah Himmatul Ulya

Saat anak kedua kami, Aisyah Himmatul Ulya, lahir, kami sudah menyiapkan segala keperluannya dengan penuh cinta. Mulai dari kasur kecil, pakaian mungil, hingga selimut lembut berwarna pink, semuanya telah tertata rapi. Selimut pink ini dipilih bukan hanya karena warnanya yang cantik, tetapi juga karena kainnya yang nyaman dan lembut, sempurna untuk melindungi tubuh kecilnya dari dingin.

Ketika Aisyah mulai tumbuh, selimut pink itu menjadi benda favoritnya. Ia bahkan punya nama khusus untuk selimutnya: "imut ping." Selimut ini bukan sekadar kain baginya; ia telah menjadi teman yang setia. Aisyah merasa nyaman dan tenang setiap kali selimut itu ada di sampingnya.

Setiap malam, sebelum tidur, yang pertama ia cari adalah selimut pink itu. Saat bangun tidur, selimutnya tetap erat digenggam. Bahkan, ketika kami pergi keluar rumah, baik berjalan-jalan maupun naik mobil, selimut pink selalu dibawanya. Rasanya tidak lengkap hari-harinya tanpa kehadiran "imut ping."

Ada kalanya selimut pink itu harus dicuci karena sudah terlalu kotor. Saat itu, Aisyah dengan sabar menunggu hingga selimutnya kering. Ia rela menunggu di dekat jemuran atau di depan mesin pengering, memastikan bahwa selimut kesayangannya segera kembali ke pelukannya.

Kini, di usianya yang menginjak 7 tahun, selimut pink itu tetap menjadi bagian dari hari-harinya. Meski sudah mulai memudar warnanya dan sedikit lusuh, nilainya tidak pernah berkurang di hati Aisyah. Selimut itu bukan hanya kain biasa, tetapi menjadi simbol kenyamanan, kehangatan, dan kasih sayang yang telah menyertai perjalanannya sejak ia lahir.

Melihat hubungan Aisyah dengan selimut pink ini membuat kami tersenyum. Bagi kami, selimut itu bukan hanya sekadar benda, tetapi juga bagian dari kenangan indah masa kecilnya yang akan selalu kami kenang dengan penuh cinta.