Tiga Musibah di Saat Kematian: Hikmah dan Pelajaran Bagi Manusia

Kitab Mukasyafatul qulub hal 164 -165
فان دهاوى الموت ثلاث الأولى شدة النزع
وروي عنه أنه قال وجدت نفسي كشاة حية تسلح بيد القصاب وروى عن النبي أنه كان عنده قدح من ماء عند الموت فجعل يدخل يده في الماء ثم يمسح بها وجهه ويقول اللّهُم هون على سكرات الموت وفاطمة رضي الله عنها تقول واكرباه لكربك با أبتاء وهو يقول لا كرب على أبيك بعد اليوم.
الداهية الثانية مشاهدة صورة ملك الموت ودخول الروع والخوف منه على القلب فلو رأى صورته التي يقبض عليها روح العبد المذنب أعظم الرجال قوة لم يطق رؤيته . فقد روي عن إبراهيم الخليل عليه السلام أنه قال هل تستطيع أن تريني صورتك التي تقبض عليها روح الفاجر قالقال بلى قال لا تطيق ذلك فأعرض عني فأعرض عنه ثم التفت فإذا هو برجل أسود قائم الشعر منتن الريح أسود الثياب. يخرج من فيه ومناخيره لهيب النار والدخان فغشي على إبراهيم عليه السلام ثم أفاق وقد عاد ملك الموت إلى صورته الأولى فقال يا ملك الموت لو لم يلق الفاجر عند الموت إلا صورة وجهك لكان حسبه.
وأما المطيع فانه يراه في أحسن صورة وأجملها .فقد روى عكرمة عن ابن عباس أن إبراهيم عليه السلام كان رجلا غيورا وكان له بيت يتعبد فيه فإذا خرج أغلقه فرجع ذات يوم فإذا برجل في جوف البيت فقال من ادخلك داري فقال أدخلنيها ربها فقال أنا ربها فقال أدخلنيها من هو أملك بها مني ومنك فقال من أنت من الملائكة قال أنا ملك الموت قال هل تستطيع أن تريني الصورة التي تقبض فيها روح المؤمن قال نعم فأعرض عني فأعرض ثم التفت فإذا هو بشاب فذكر من حسن وجهه وحسن ثيابه وطيب ريحه فقال يا ملك الموت لو لم يلقى المؤمن عند الموت إلا صورتك كان حسبه
الداهية الثالثة مشاهدة العصاة مواضعهم من النار وخوفهم قتل المشاهدة فإنهم في حال السكرات قد تخاذلت قواهم واستسلمت للخروج أرواحهم ولن تخرج أرواحهم ما لم يسمعوا نغمة ملك الموت باحدى البشرين إما أبشر يا عدو الله بالنار أو ابشار يا والي الله بالجنة ومن هذا كان خوف أرباب الألباب وقد قال النبي سلم لن يخرج أحدكم من الدنيا حتى يعلم أين مصيره وحتى يرى مقعده من الجنة أو النار.
Penjelasan
Kematian adalah salah satu misteri terbesar yang akan dihadapi oleh setiap manusia. Meskipun kita mengetahui bahwa ajal adalah kepastian, proses menuju kematian mengandung banyak hikmah yang perlu direnungkan. Dalam beberapa riwayat, Rasulullah ﷺ, para sahabat, dan para nabi sebelumnya telah mengungkapkan tiga musibah besar yang akan dialami oleh manusia di saat kematian. Berikut ini adalah penjelasan ketiganya serta pelajaran yang dapat diambil.
1. Musibah Pertama: Kesakitan Saat Sakratul Maut
Sakratul maut adalah detik-detik terakhir kehidupan seseorang yang disertai dengan penderitaan luar biasa. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah ﷺ menggambarkan sakratul maut sebagai pengalaman yang sangat menyakitkan. Bahkan beliau sendiri, saat menghadapi ajal, memasukkan tangannya ke air untuk mengusap wajah sambil berdoa:
"Ya Allah, ringankanlah sakratul maut."
Putrinya, Fatimah r.a., melihat penderitaan tersebut dan berkata, "Betapa berat penderitaanmu, wahai ayah." Namun Rasulullah ﷺ menjawab dengan penuh ketenangan, "Tidak ada lagi penderitaan untuk ayahmu setelah hari ini."
Kisah ini menggambarkan bahwa bahkan Nabi Muhammad ﷺ, manusia paling mulia, merasakan beratnya sakratul maut. Jika demikian, bagaimana dengan kita yang sering tenggelam dalam dosa? Nabi ﷺ bersabda, "Persendian seseorang akan saling mengucapkan salam perpisahan, berkata: 'Aku berpisah denganmu hingga hari kiamat.'"
Ini adalah pengingat untuk senantiasa mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal shaleh, agar sakratul maut menjadi jalan menuju rahmat Allah.
2. Musibah Kedua: Menyaksikan Wujud Malaikat Maut
Kedatangan Malaikat Maut adalah peristiwa yang menimbulkan ketakutan luar biasa. Malaikat Maut memiliki wujud yang berbeda sesuai dengan kondisi orang yang akan dicabut nyawanya. Untuk orang beriman, ia hadir dengan bentuk yang menenangkan. Namun, bagi orang durhaka, wujudnya begitu menakutkan.
Diriwayatkan bahwa Nabi Ibrahim a.s. pernah meminta Malaikat Maut menunjukkan wujudnya saat mencabut nyawa seorang pendosa. Malaikat Maut berubah menjadi sosok mengerikan: seorang lelaki hitam dengan rambut acak-acakan, bau busuk, dan api keluar dari mulut serta hidungnya. Nabi Ibrahim pun jatuh pingsan melihat wujud tersebut. Ketika sadar, ia berkata:
"Wahai Malaikat Maut, jika seorang pendosa hanya melihat wajahmu, itu sudah cukup sebagai hukuman." Ini menjadi peringatan bahwa dosa-dosa yang dilakukan selama hidup akan membawa penderitaan di saat kematian. Oleh karena itu, setiap manusia hendaknya berusaha membersihkan diri dari dosa dengan taubat yang tulus.
Sebaliknya ketika malaikat maut mencabut nyawa orang yang taat ia menampakkan dirinya dengan rupa yang indah. Diriwayatkan dari Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam adalah seorang yang sangat pencemburu. Beliau memiliki sebuah rumah kecil untuk beribadah, dan setiap kali keluar, beliau selalu menguncinya. Suatu hari, ketika beliau kembali, tiba-tiba ada seorang laki-laki di dalam rumah tersebut. Ibrahim berkata, "Siapa yang memasukkanmu ke rumahku?" Laki-laki itu menjawab, "Yang memasukkanku adalah Pemilik rumah ini." Ibrahim berkata, "Aku adalah pemiliknya." Laki-laki itu menjawab, "Yang memasukkanku adalah Dzat yang lebih berhak atas rumah ini darimu dan dariku."
Ibrahim bertanya, "Siapa kamu di antara para malaikat?" Laki-laki itu menjawab, "Aku adalah Malaikat Maut." Ibrahim bertanya lagi, "Bisakah engkau memperlihatkan kepadaku wujud yang engkau gunakan untuk mencabut nyawa seorang mukmin?" Malaikat Maut menjawab, "Tentu, tetapi palingkanlah wajahmu dariku." Ibrahim pun memalingkan wajahnya, kemudian menoleh kembali, dan tiba-tiba melihat seorang pemuda dengan wajah yang sangat tampan, pakaian yang indah, dan harum yang semerbak.
Ibrahim berkata, "Wahai Malaikat Maut, jika seorang mukmin tidak mendapatkan apa pun saat kematian kecuali melihat wajahmu ini, itu sudah cukup baginya."
3. Musibah Ketiga: Menyaksikan Tempat di Neraka atau Surga
Ketika sakratul maut, setiap manusia akan diperlihatkan tempat akhirnya, baik itu di surga atau neraka. Bagi orang-orang durhaka, melihat tempat mereka di neraka sebelum nyawanya dicabut akan menimbulkan ketakutan yang luar biasa. Bahkan, mereka tidak akan bisa melepaskan diri dari ketakutan tersebut hingga Malaikat Maut memberikan kabar,
"Berbahagialah, wahai musuh Allah, dengan neraka!"
Sebaliknya, orang-orang beriman akan mendengar kabar gembira
"Berbahagialah, wahai kekasih Allah, dengan surga!"
Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak seorang pun keluar dari dunia ini hingga ia mengetahui tempat akhirnya, dan hingga ia melihat tempatnya di surga atau neraka."
Hikmah ketiga musibah tersebut
Ketiga musibah ini mengajarkan kepada kita pentingnya mempersiapkan diri sebelum ajal tiba. Kematian adalah pintu menuju kehidupan akhirat, dan cara kita menjalani hidup akan menentukan nasib kita di sana.