Tiga Pilar Utama Islam dan Peringatan atas Meninggalkannya

Tiga Pilar Utama Islam dan Peringatan atas Meninggalkannya
قال رسول الله عِزُّ الْإِسْلَامِ وَقَوَاعِدُ الدِّينِ ثَلَاثٌ، عَلَيْهِنَّ أُسُسُ الْإِسْلَامِ: مَنْ تَرَكَ وَاحِدَةً مِنْهُنَّ فَهُوَ بِهَا كَافِرٌ حَلَالُ الدَّمِ: شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَالصَّلَاةُ الْمَكْتُوبَةُ، وَصَوْمُ رَمَضَانَ.
وَفِي أُخْرَى سَنَدُهَا حَسَنٌ أَيْضًا: "مَنْ تَرَكَ مِنْهُنَّ وَاحِدَةً فَهُوَ بِاللَّهِ كَافِرٌ، وَلَا يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ، وَقَدْ حَلَّ دَمُهُ وَمَالُهُ."
Penjelasan
Islam dibangun di atas pondasi yang kokoh, yaitu tiga rukun utama yang menjadi dasar keimanan dan keislaman seseorang. Dalam hadis disebutkan:
قال رسول الله عِزُّ الْإِسْلَامِ وَقَوَاعِدُ الدِّينِ ثَلَاثٌ، عَلَيْهِنَّ أُسُسُ الْإِسْلَامِ: مَنْ تَرَكَ وَاحِدَةً مِنْهُنَّ فَهُوَ بِهَا كَافِرٌ حَلَالُ الدَّمِ: شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَالصَّلَاةُ الْمَكْتُوبَةُ، وَصَوْمُ رَمَضَانَ.
"Kemuliaan Islam dan pondasi agama ada tiga, di atasnya Islam dibangun. Barang siapa meninggalkan salah satu darinya, maka dia kafir karenanya dan darahnya halal (untuk ditumpahkan): syahadat bahwa tidak ada tuhan selain Allah, shalat wajib, dan puasa Ramadan."
Dalam riwayat lain yang sanadnya hasan, dinyatakan:
مَنْ تَرَكَ مِنْهُنَّ وَاحِدَةً فَهُوَ بِاللَّهِ كَافِرٌ، وَلَا يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ، وَقَدْ حَلَّ دَمُهُ وَمَالُهُ."
"Barang siapa meninggalkan salah satu darinya, maka dia kafir kepada Allah, dan tidak akan diterima darinya amalan wajib maupun sunnah, serta darah dan hartanya telah menjadi halal."
Hadis ini menegaskan pentingnya tiga amalan utama dalam Islam: syahadat, shalat, dan puasa Ramadan. Berikut adalah ulasan mendalam tentang ketiganya.
1. Syahadat: Persaksian Tauhid
Syahadat adalah pintu masuk ke dalam Islam. Dengan mengucapkan Lā ilāha illallāh (tidak ada tuhan selain Allah) dan Muhammadur Rasūlullāh (Muhammad adalah utusan Allah), seseorang mengikrarkan keyakinannya.
Syahadat bukan hanya ucapan, tetapi juga harus diwujudkan dalam keyakinan, ucapan, dan perbuatan. Meninggalkan syahadat berarti keluar dari Islam, karena syahadat adalah inti dari aqidah seorang muslim.
2. Shalat: Tiang Agama
Shalat adalah rukun Islam yang paling utama setelah syahadat. Dalam hadis lain Rasulullah ﷺ bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "الصَّلَاةُ عِمَادُ الدِّينِ، فَمَنْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَ الدِّينَ، وَمَنْ هَدَمَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّينَ."
"Shalat adalah tiang agama. Barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama. Dan barang siapa meninggalkannya, maka ia telah meruntuhkan agama."
Shalat fardhu dilakukan lima kali sehari sebagai bentuk pengabdian dan komunikasi langsung antara hamba dengan Allah. Meninggalkan shalat dengan sengaja, apalagi secara permanen, adalah dosa besar yang berbahaya bagi keimanan seseorang.
3. Puasa Ramadan: Latihan Taqwa
Puasa Ramadan adalah ibadah wajib yang melatih kedisiplinan, kesabaran, dan ketaqwaan. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga diri dari perbuatan dosa. Meninggalkan puasa tanpa alasan syar’i adalah pelanggaran terhadap salah satu kewajiban utama dalam Islam.
Makna "Kafir" dalam Hadis
Dalam hadis ini, istilah kafir memiliki makna yang perlu diperjelas. Para ulama menjelaskan bahwa konteksnya bergantung pada jenis amalan yang ditinggalkan:
1. Meninggalkan syahadat: Seseorang keluar dari Islam.
2. Meninggalkan shalat: Mayoritas ulama menganggapnya sebagai bentuk kekafiran praktis (kufr ‘amali) yang tidak mengeluarkan seseorang dari Islam, kecuali jika meninggalkannya dengan pengingkaran.
3. Meninggalkan puasa Ramadan: Pelakunya dianggap melakukan dosa besar, tetapi tetap berada dalam Islam selama tidak mengingkari kewajibannya.
Peringatan dan Hikmah Hadis
Hadis ini memberikan peringatan keras agar umat Islam menjaga kewajiban utamanya. Islam tidak hanya dimulai dengan syahadat, tetapi juga ditegakkan dengan ibadah-ibadah wajib seperti shalat dan puasa.
Kesimpulan
Tiga rukun utama Islam—syahadat, shalat, dan puasa Ramadan—adalah pondasi agama yang harus dijaga oleh setiap muslim. Meninggalkannya bukan hanya berisiko secara spiritual, tetapi juga menunjukkan kelalaian terhadap perintah Allah.
Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk istiqamah dalam menjalankan ketiga rukun ini dan senantiasa meraih keridhaan Allah dalam kehidupan dunia dan akhirat.