" Menyukai Apa yang Allah Sukai dan Menjauhi Apa yang Allah Larang ".

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • Disukai 0
  • Dibaca 646 Kali
Pengajian di masjid jerneng batu tulis loteng

Kajian kitab Mukasyafatul Qulub hal. 147

Dalam kehidupan ini, sebagai hamba Allah yang diciptakan untuk beribadah kepada-Nya, kita diajarkan untuk menyukai dan mengikuti apa yang Allah sukai dan berhati-hati dari apa yang Dia larang. Sebuah hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu menggambarkan dengan jelas perintah ini. Rasulullah ﷺ bersabda:

قال أنس قال رسول الله ﷺ ارغَبُوا فيما رغَّبَكُمُ اللهُ واحذَرُوا وخافُوا ما خوَّفَكُمُ اللهُ بهِ مِن عذابِهِ وعقابِهِ ومن جهنمَ فإنَّهُ لو كانت قطرةٌ من الجنةِ معكم في دنياكم التي أنتم فيها طيَّبتها لكم ولو كانت قطرةٌ من النارِ معكم في دنياكم التي أنتم فيها حبَّثتها عليكم.

 "Sukailah pada apa yang Allah sukakan bagi kalian, dan waspadalah serta takutlah pada apa yang Allah peringatkan kepada kalian, dari siksa dan hukuman-Nya, serta dari neraka. Karena seandainya setetes dari surga ada bersama kalian di dunia ini, niscaya ia akan membuat dunia yang kalian tempati menjadi harum dan damai. Dan jika setetes dari neraka ada bersama kalian di dunia ini, niscaya ia akan membuat dunia ini menjadi busuk bagi kalian." (HR. Anas bin Malik) 

Memahami Hadits: Tuntunan Hidup di Jalan Allah

Hadits ini memberikan kita panduan yang jelas untuk meniti kehidupan sesuai dengan tuntunan Allah. Rasulullah ﷺ menyeru umatnya untuk mencintai apa yang Allah sukai—yakni kebaikan, keadilan, kasih sayang, serta berbagai amalan yang diperintahkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Pada saat yang sama, kita juga diingatkan untuk waspada terhadap hal-hal yang dilarang oleh Allah, karena di balik larangan tersebut tersimpan bahaya, baik untuk diri kita maupun lingkungan.

Sejalan dengan hadits tersebut, Allah berfirman dalam Al-Qur'an, memberikan arahan kepada kita untuk menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya:

وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا۟ۚ وَٱتَّقُوا ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." (QS. Al-Hasyr: 7)

Ayat ini menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap ajaran Rasulullah ﷺ yang merupakan cerminan kehendak Allah. Melalui ayat ini, kita diperintahkan untuk menerima dengan penuh keyakinan segala yang Rasulullah sampaikan dan melarang diri dari segala yang beliau larang.

Kecintaan kepada Apa yang Allah Sukai

Allah mencintai orang-orang yang memiliki akhlak terpuji, senantiasa beramal baik, beribadah dengan ikhlas, dan menjaga hubungannya dengan sesama. Misalnya, Allah mencintai mereka yang berbuat adil, seperti disebutkan dalam ayat berikut:

اِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ

> "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil." (QS. Al-Mumtahanah: 8)

Dengan menyukai apa yang Allah sukai, kita dapat meraih ridha-Nya serta berkah-Nya di dunia maupun akhirat. Berbagai amalan seperti membantu sesama, berbuat baik kepada orang tua, dan berlaku jujur merupakan perbuatan yang disukai Allah dan akan membuat hidup kita penuh dengan kedamaian serta ketenangan.

Waspada terhadap Apa yang Allah Larang

Sebaliknya, Allah juga mengingatkan kita untuk menghindari perbuatan dosa yang akan mendatangkan murka-Nya. Allah melarang perbuatan yang dapat merusak diri sendiri dan masyarakat, seperti berbuat zalim, menipu, berdusta, serta menyakiti orang lain. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

وَمَنْ يَّعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُۥ يُدْخِلْهُ نَارًا خَـٰلِدًۭا فِيهَا وَلَهُۥ عَذَابٌۭ مُّهِينٌۭ

"Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam neraka yang kekal di dalamnya, dan baginya siksa yang menghinakan." (QS. An-Nisa': 14)

Ayat ini memperingatkan kita tentang konsekuensi dari melanggar perintah Allah. Mereka yang melanggar ketentuan Allah dengan melakukan dosa dan kemaksiatan akan mendapatkan azab yang menyakitkan.

Dampak Ketaatan: Setetes dari Surga dan Neraka

Hadits yang disebutkan di atas juga memberikan gambaran betapa besar dampak surga dan neraka, meskipun hanya setetes. Andai setetes kenikmatan dari surga diturunkan di dunia ini, dunia akan menjadi tempat yang damai, sejuk, dan menyenangkan. Namun, seandainya setetes dari neraka hadir di dunia, seluruh dunia akan rusak dan tercium bau busuk yang menyiksa.

Gambaran ini seolah mengingatkan kita tentang betapa agungnya kenikmatan surga bagi mereka yang menaati Allah, dan betapa mengerikannya siksa neraka bagi yang melanggar-Nya. Allah juga berfirman:

وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْۤ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِيْنَ

"Dan peliharalah dirimu dari api neraka yang disediakan untuk orang-orang yang kafir." (QS. Ali 'Imran: 131)