• TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • 05 Juli 2025

Syair “ثم صلاته سلامه على سيدنا محمد قد أرسلا” menjadi ungkapan puncak cinta dan penghormatan kepada Rasulullah ﷺ. Ia bukan hanya puisi, tetapi bagian dari syariat, akhlak, dan iman. Mari kita jadikan shalawat sebagai bagian dari kehidupan: dalam ibadah, dalam doa, dalam dzikir, dan dalam kesibukan harian. Karena shalawat adalah cahaya, dan Nabi Muhammad ﷺ adalah lampu penuntun menuju ridha Allah.

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • 03 Juli 2025

Syair ini mengajak kita untuk merenungi luasnya nikmat dan rahmat Allah. Ia mengajarkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah karunia. Bahkan, makhluk seluruhnya — manusia, hewan, tumbuhan — mendapatkan bagian dari rahmat-Nya yang melimpah

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • 01 Juli 2025

Syukur adalah kewajiban yang hakiki dan berkelanjutan, bukan sekadar ucapan lisan. Ia mencerminkan pengakuan mendalam atas nikmat Allah yang terus mengalir hingga saat ini. Banyaknya pujian yang kita panjatkan bukan hanya bentuk ibadah, tapi juga bukti kesadaran dan penghargaan terhadap karunia-Nya. Syukur yang benar harus dibuktikan dengan hati yang tunduk, lisan yang memuji, dan amal yang sesuai dengan nikmat yang diberikan.

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • 30 Juni 2025

Syair ini mengingatkan kita akan fase penting kehidupan manusia, yakni saat pertama kali ia dilahirkan dari rahim ibunya. Proses kelahiran bukan hanya peristiwa biologis, tapi merupakan manifestasi kekuasaan Allah dan tanda kasih sayang-Nya yang besar kepada manusia. Dari rahim yang sempit, Allah keluarkan kita dalam keadaan hidup dan sehat—sebuah nikmat yang sering kita lupakan.

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • 29 Juni 2025

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah menciptakan kita dari satu jiwa, yaitu Adam, dan dari dirinya diciptakan Hawa, ibu dari seluruh manusia. Dari keduanya, Allah menyebarkan keturunan, membentuk umat, dan menetapkan kasih sayang sebagai fondasi kehidupan.

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • 29 Juni 2025

Syair ini mengingatkan asal mula manusia yang sangat sederhana dan rendah di mata makhluk: ( tanah). Allah menciptakan Nabi Adam AS dari tanah sebagai bentuk awal penciptaan manusia.