• TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • 21 November 2024

Sakaratul maut adalah realitas yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Dahsyatnya proses tersebut adalah pengingat bagi kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki amal. Semoga kita semua diberikan kekuatan menghadapi sakaratul maut dan diringankan dalam proses tersebut sehingga dapat meraih ridha-Nya. Aamiin.

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • 20 November 2024

Zikir dan pemikiran adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya membawa manusia pada pemahaman mendalam tentang kehidupan, hubungan dengan Allah, dan tanggung jawab terhadap sesama. Sebagaimana yang diajarkan oleh para ulama, hikmah sejati lahir dari proses zikir dan pemikiran yang berkesinambungan. Dengan menghidupkan zikir dalam hati dan pemikiran dalam akal, kita akan menemukan jalan menuju kebijaksanaan dan keberkahan hidup.

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • 19 November 2024

Pesan Nabi Isa saat di tanya oleh pengikut setianya ( hawariyyun) ini relevan untuk setiap zaman. Menyerupai beliau tidak berarti menjadi nabi, tetapi menjadi pribadi yang menjadikan setiap aspek hidupnya—saat berbicara, saat diam, dan saat memandang—sebagai jalan mendekat kepada Allah. Mari kita jadikan hikmah ini sebagai panduan dalam hidup, sehingga keberadaan kita menjadi berkah bagi diri sendiri dan orang lain.

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • 18 November 2024

manusia merasakan waktu secara subjektif berdasarkan suasana hati dan pengalaman hidupnya. Malam diibaratkan sebagai mata air yang menyegarkan sekaligus mengalirkan usia manusia, di mana panjang atau pendeknya waktu dirasakan tergantung pada kebahagiaan atau kesedihan yang dialami.

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • 17 November 2024

Kesombongan adalah penghalang terbesar dalam perjalanan menuju kebenaran. Ia mencemari hati, mengurangi akal, dan menjauhkan manusia dari rahmat Allah. Oleh karena itu, penting bagi setiap insan untuk selalu introspeksi diri, menjaga hati dari penyakit kesombongan, dan memperbanyak doa agar senantiasa diberi keikhlasan dan kerendahan hati.

  • TGH. Hardiyatullah, M.Pd
  • 17 November 2024

Kesimpulan Nasihat ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa penampilan fisik, kekuatan tubuh, dan masa muda adalah hal yang sementara. Yang lebih penting adalah menjaga hati dan memperbaiki amal perbuatan kita. Hanya dengan hati yang bersih dan amal yang baik kita dapat meraih kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat. ( Kitab Mukasyafatul qulub 158)